DokterSehat.Com – Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia paling umum yang awalnya ditandai oleh melemahnya daya ingat, hingga gangguan otak dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi, dan berbahasa. Pada penderita Alzheimer, gejala berkembang secara perlahan-lahan seiring waktu. Misalnya yang diawali dengan sebatas lupa soal isi percakapan yang baru saja dibincangkan atau lupa dengan nama obyek dan tempat, bisa berkembang menjadi disorientasi dan perubahan perilaku. Perubahan perilaku dalam hal ini seperti menjadi agresif, penuntut, dan mudah curiga terhadap orang lain. Bahkan jika penyakit Alzheimer sudah mencapai tingkat parah, penderita dapat mengalami halusinasi, masalah dalam berbicara dan berbahasa, serta tidak mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu orang lain.
Meski penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, para ahli percaya bahwa penyakit Alzheimer pada umumnya terjadi akibat meningkatnya produksi protein dan khususnya penumpukan protein beta-amyloid di dalam otak yang menyebabkan kematian sel saraf.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer, di antaranya adalah pertambahan usia, cidera parah di kepala, riwayat kesehatan keluarga atau genetika, dan gaya hidup.
Penyakit Alzheimer rentan diidap oleh orang-orang yang telah berusia di atas 65 tahun dan sebanyak 16 persen diidap oleh mereka yang usianya di atas 80 tahun.
Meski begitu, penyakit yang menjangkiti lebih banyak wanita ketimbang laki-laki ini juga dapat dialami oleh orang-orang yang berusia antara 40 hingga 65 tahun. Diperkirakan sebanyak 5 persen penderita Alzheimer terjadi pada kisaran usia tersebut.
Pencegahan
- Terus menantang otak
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menemukan bahwa orang yang selalu menantang otak mereka melalui membaca, menulis dan kegiatan merangsang otak lainnya dapat memperlambat penurunan otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
- Stop multi-tasking
Para peneliti menyarankan bahwa kita sebaiknya melakukan setiap tugas secara terpisah. Sebab, ada penelitian yang menunjukkan bahwa multi-tasking ternyata tidak seefisien yang kita pikirkan.
- Makan wortel
Peneliti Swedia menemukan bahwa makan berbagai buah dan sayuran – sekitar 500 gram per hari – telah dikaitkan dengan penurunan risiko Alzheimer dan demensia pada 30 tahun kemudian. Dan penelitian lebih lanjut berhasil membuktikan bahwa makan wortel, sayuran, dan buah jeruk, telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif.
- Rajin memeriksa tekanan darah
Tekanan darah tinggi yang sering terjadi di usia 40-an sampai 50-an bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia. Maka, Anda harus rajin mengecek tekanan darah Anda.
- Berjalan selama 45 menit tiga kali seminggu
Penelitian mengungkapkan bahwa orang dewasa setengah baya yang rutin jalan cepat selama 45 menit sebanyak tiga kali seminggu menunjukkan perbaikan dalam aktivitas otak dan kemampuan untuk mempertahankan konsentrasi.
Inilah lima cara untuk mencegah penyakit Alzheimer dan demensia. Terus asah otak Anda untuk membuatnya tetap aktif.
No comments:
Post a Comment