Friday, May 29, 2015

Penjelasan di Balik Timbulnya Aroma Pada Organ Intim Wanita

Penjelasan di Balik Timbulnya Aroma Pada Organ Intim Wanita
May 30th 2015, 01:35

Jakarta
Vagina adalah organ intim wanita yang istimewa. Meski letaknya ‘tersembunyi’, Miss V tetap harus dirawat lebih intens dari bagian tubuh lainnya. Namun hal itu bukan berarti vagina bebas dari permasalahan. Salah satu masalah yang sering dialami para wanita adalah munculnya aroma-aroma dengan wewangian tertentu yang berasal dari organ kewanitaanya. Lantas, apakah benar vagina memiliki aroma?

Dipaparkan oleh ginekolog asal Amerika, dr. Heather Rupe, memang benar bahwa setiap vagina memiliki aroma tersendiri. Hal ini dikarenakan vagina adalah ekosistem seimbang yang diisi dengan cairan dan bakteri.

Kombinasi keduanya ini akan menghasilkan keputihan pada vagina yang disertai dengan aroma-aroma tertentu. Aroma tersebut adalah hal yang normal dialami oleh setiap wanita, tetapi ketika vagina mengeluarkan aroma yang baunya berlebihan, sebaiknya Anda harus waspada karena bisa saja hal itu merupakan tanda dari miss v yang bermasalah.

Lalu bagaimanakah aroma vagina yang normal? “Setelah bertanya-tanya kepada semua ginekolog yang saya kenal, kami memutuskan bahwa seseorang dapat mencium aroma vagina yang norma dari jarak 30 cm,” jelas dokter lulusan Oklahoma State University’s College of Osteopathic Medicine di Amerika itu.

Baca juga: 50 Inspirasi Gaun Pengantin 2015

Lebih lanjut dr. Heather menjelaskan, beragamnya aroma tersebut disebabkan oleh bermacam-macam hal. Salah satunya adalah jenis makanan yang dikonsumsi, seperti bawang bombay dan asparagus.

Selain itu, suplemen atau obat-obatan seperti antibiotik juga dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri di dalam vagina yang berdampak kepada perubahan aroma. “Antihistamin (obat untuk mengatasi alergi) dapat menyebabkan kekeringan dan penurunan cairan vagina yang dapat membuat aromanya berubah,” katanya.

Sama seperti ketiak, kulit di sekitar kelamin pun juga cenderung mengalami keringat berlebih. Ketika keringat bercampur dengan cairan di dalam vagina, akan muncul aroma musky seperti wangi kesturi. Aroma tersebut merupakan aroma yang normal walaupun terkadang sedikit tidak sedap. Untuk meminimalisir aromanya, gantilah pakaian dalam setelah berolahraga dan kenakan bahan yang mampu menyerap keringat.

Banyaknya keputihan yang keluar tergantung dari siklus menstruasi yang dapat mengakibatkan perubahan hormon. Selain itu, terapi hormon, pil KB dan krim untuk vagina juga memiliki efek kepada pH dan aroma yang dikeluarkannya.

Menopause juga menyebabkan perubahan yang signifikan pada vagina karena menurunnya kadar hormon esterogen yang bisa meningkatkan infeksi jamur dan bakterial vaginosis. Apabila aroma tersebut baunya lebih ‘tajam’ atau bahkan diiringi dengan rasa gatal dan sakit, sebaiknya segera periksakanlah diri Anda ke dokter.

(int/aln)


unsubscribe from this feed

No comments:

Post a Comment