Rabu, 03 Juni 2015 | 12:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Unit Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Riki Yanuardi mengatakan pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap Jenny Sowolino, dokter kecantikan palsu yang ditangkap bulan lalu karena melakukan praktek di toilet mal di Jakarta.
Ia mengatakan fokus penyidikan ditujukan kepada pelaku dan para saksi korban. “Pemeriksaan saksi korban untuk memberatkan tindak pidana tersangka,” kata Riki kepada Tempo, Rabu, 3 Juni 2015.
Hingga saat ini, menurut Riki, saksi korban masih enam orang. “Pekan ini akan ada pemanggilan saksi lagi, yaitu pegawai Bratacham, toko bahan kimia tempat Jenny mendapatkan perlengkapan aksi dokter-dokterannya,” ujar Riki.
Pemanggilan saksi juga ditujukan kepada Direktur Bratacham dan pegawai toko lain. “Status mereka masih sebagai saksi. Mereka masih dalam pemanggilan,” tuturnya. Sedangkan hasil uji laboratorium cairan vitamin E dan bahan-bahan kimia yang digunakan Jenny belum diterima.
“Hasil laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan maupun Laboratorium Forensik masih belum keluar,” ucapnya. Pada Senin, 18 Mei 2015, Kepolisian Resor Jakarta Selatan menangkap seorang wanita yang mengaku sebagai dokter ahli bedah kecantikan dan bedah estetika. Jenny, dokter gadungan itu, kerap melakukan praktek ilegalnya itu di toilet mal di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
MAYA NAWANGWULAN
No comments:
Post a Comment