DokterSehat.Com – Seiring berjalannya waktu, kapur tulis biasa sudah jarang digunakan. Sebagian besar orang telah beralih ke spidol atau masih menggunakan kapur tulis namun yang bebas debu. Walaupun demikian, sebuah penelitian menunjukkan jika kapur tulis bebas debu juga masih memberikan efek buruk terhadap kesehatan anak-anak, apalagi kapur tulis biasa.
Menurut penelitian yang dikepalai oleh Carlos Larramendi, debu yang dihasilkan kapur tulis dapat membahayakan kesehatan anak yang mempunyai alergi terhadap susu.
Bahkan kapur tulis yang mempunyai label anti-debu pun juga masih melepaskan partikel-partikel kecil ke udara. Apabila partikel-partikel tersebut terhisap oleh anak yang mempunyai alergi terhadap susu, mereka akan mengalami bersin, batuk, hingga susah bernapas. Debu kapur tulis yang terhisap dapat membuat pernapasan anak menjadi terganggu, hidung mereka akan berair dan bersin-bersin, ujar Larramendi.
Sebagian besar dari mereka dapat menghilangkan alergi susu ketika berumur tiga tahun. Meski begitu, tak sedikit dari mereka yang masih mempunyai alergi terhadap susu sampai usia mereka menginjak 16 tahun.
Kapur tulis bukan Satu-satunya Faktor
Kembali lagi ke permasalahan kapur tulis, kapur tulis bukanlah satu-satunya faktor yang harus diwaspadai anak-anak yang mempunyai alergi susu. Beberapa benda seperti lem, tinta, dan kertas juga dapat memicu alergi pada anak.
Walaupun saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang tidak menggunakan kapur tulis, orang tua juga harus tetap waspada akan hal ini. Anak-anak umumnya masih ada yang bermain menggunakan kapur tulis, terutama yang berwarna-warni. Oleh sebab itu, para orang tua dihimbau untuk selalu mengawasi anak-anaknya yang memiliki alergi susu atau alergi debu, untuk dijauhkan dari kapur tulis dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pastikan mereka agar tidak terlalu terkena paparan debu dari kapur tulis.
No comments:
Post a Comment