DokterSehat.Com – Lebih dari sepertiga peserta penelitian ini mengalami demam. Mereka yang memiliki efisiensi tidur lebih rendah, yakni 92%, berisiko lebih tinggi terjangkit demam dibandingkan mereka yang memiliki efisiensi tidur sebesar 98% atau lebih. Efisiensi tidur diartikan sebagai total waktu peserta tertidur pulas dibagi jumlah waktu yang dihabiskan di tempat tidur.
Hasil penelitian ini dicantumkan pada Archives of Internal Medicine.
Tidur berkaitan erat dengan kekuatan sistem kekebalan tubuh, inilah mengapa orang yang terjangkit infeksi akan merasa lelah.
Penelitian ini dilakukan terhadap 153 orang yang sehat, berusia rata-rata 37 tahun. Mereka kemudian dikarantina dan diberi semprot hidung yang berisi rhinovirus, yakni jenis virus yang biasa menyebabkan demam.
No comments:
Post a Comment