Tuesday, August 4, 2015

Pertolongan Pertama Pada Epilepsi Dan Penanganan

Pertolongan Pertama Pada Epilepsi Dan Penanganan
Aug 4th 2015, 15:00

DokterSehat.Com – Penyakit epilepsi mungkin tidak asing di telinga kita. Kata epilepsi sendiri sebenarnya merupakan istilah umum yang berarti kecenderungan untuk kejang.

Epilepsi adalah kelainan yang disebabkan oleh terbentuknya sinyal listrik di dalam otak yang menyebabkan timbulnya kejang berulang. Pada umumnya, epilepsi ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

  • Terjadi kejang atau bangkitan berulang, 2 bangkitan atau lebih dan lebih dari 1 episode (kejadian)
  • Kejang terjadi tanpa faktor provokasi atau penyakit otak akut
  • Kejang sering terjadi mendadak tanpa dapat diperkirakan sebelumnya

Manifestasi kejang epilepsi berupa pandangan kosong, kaku otot, pergerakan tidak terkontrol, penurunan kesadaran, perasaan ganjil atau kejang seluruh badan. Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kejang, antara lain :

  • Kelalaian meminum obat
  • Kurang tidur
  • Makan tidak tepat waktu
  • Stres, kegembiraan dan kesedihan berlebih
  • Siklus menstruasi atau perubahan kondisi hormonal
  • Sakit atau demam
  • Mengonsumsi obat di luar obat untuk epilepsinya
  • Mengonsumsi alkohol dan narkoba

Pertolongan pertama

Jangan panik apabila menemukan seseorang di sekitar Anda mengalami kejang. Berikut ini adalah pertolongan pertama yang harus dilakukan bila seseorang di dekat Anda mengalami kejang.

  • Jangan takut, jangan panik, utamakan keselamatan dan bertindak tenang. Pindahkan barang-barang berbahaya yang ada di dekat pasien. Jangan pindahkan pasien kecuali berada dalam bahaya. Longgarkan kerah kemeja atau ikat pinggang agar memudahkan pernafasan.
  • Jangan masukkan apapun ke mulut pasien, atau benda keras di antara gigi karena benda tersebut dapat melukai pasien.
  • Bila pasien muntah atau mengeluarkan banyak liur, miringkan kepala pasien ke salah satu sisi.
  • Observasi kondisi kejang. Perhatikan keadaan kesadaran, warna wajah, posisi mata, pergerakan keempat anggota gerak, dan suhu tubuh, waktu saat kejang mulai dan berakhir, serta lamanya kejang.
  • Tetap di samping pasien sampai keadaan pasien pulih sepenuhnya. Bila setelah kejang berakhir tidak ada keluhan atau kelemahan, maka pasien dapat dikatakan telah pulih. Namun bila pasien mengalami sakit kepala, terlihat kosong atau mengantuk, biarkan pasien melanjutkan istirahatnya. Jangan mencoba memberi stimulasi pada pasien jika keadaan pasien belum sepenuhnya sadar. Biarkan pasien kembali pulih dengan tenang.
  • Obat supositoria (0bat yang pemakaiannya dengan cara memasukkan melalui lubang/ celah pada tubuh, umumnya melalui rectum atau anus) dapat diberikan untuk menghentikan kejang.

Segera cari pertolongan medis atau rumah sakit bila :

  • Kejang berlangsung selama 2-3 menit
  • Kejang yang diikuti kejang berikutnya tanpa ada fase sadar diantaranya
  • Pasien terluka saat kejang

Diagnosa

Diagnosa epilepsi ditegakkan berdasarkan pemeriksaan menyeluruh dari anamnesa/ riwayat medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang diagnostik. Pada sebagian besar kasus, anamnesa dilakukan terhadap orang di sekitar pasien (keluarga, teman kerja, dll), karena pasien epilepsi sering tidak dapat mengingat kejang yang mereka alami.

Untuk pemeriksaan penunjang, dokter akan menggunakan Electroencephalogram (EEG), pemeriksaan radiologi berupa Computed Tomography (CT Scan) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI). Selain itu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan jenis dan dosis obat yang nantinya akan diberikan kepada pasien.


unsubscribe from this feed

No comments:

Post a Comment