Thursday, May 14, 2015

Waspadai Bartholinitis Penyakit Kelamin Pada Wanita

Waspadai Bartholinitis Penyakit Kelamin Pada Wanita
May 15th 2015, 09:00

DokterSehat.Com – Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.

Biasanya disebabkan oleh Gonokokkus sehingga bartholinitis sering kali timbul pada gonorhea, namun dapat pula disebabkan oleh kuman lain, misalnya Streptokokkus atau Basil koli. Pada bartholinitis terjadi pembengkakan di labium majus.

Biasanya penderita Bartholinitis segera pergi ke dokter karena rasa nyeri mendorongnya, sehingga penyakitnya segera diobati. Terapi yang paling baik untuk Bartholinitis adalah terapi causal (penyebab). Pada orang dewasa kemungkinan diabetes juga harus dipertimbangkan.

Lain halnya dengan peradangan menahun dan kista bartholini yang kecil. Pada Bartholinitis akut terjadi kelenjar membesar, merah, nyeri, dan lebih panas daripada daerah sekitarnya. Isinya cepat menjadi nanah yang dapat keluar melalui duktusnya, atau jika duktus tersumbat, mengumpul didalamnya dan menjadi abses yang kadang-kadang dapat menjadi sebesar telur bebek. Diagnosis yang dilakukan adalah dengan tanda-tanda seperti diatas (merah, nyeri, dll) juga pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hapusan urethra dan vulva dengan metode blue atau gram, positif bila dijumpai banyak sel nanah dan diplokokkus intra maupun ekstraseluler. Lebih baik lagi dengan pembiakan (kultur) dan sekaligus dilakukan uji kepekaan kuman.

Sumbatan duktus utama kalenjar bartolin menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi kistik. Kalenjar bartolin membesar. Merah, nyeri dan lebih panas dari daerah sekitarnya. Isi dalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat (biasanya akibat infeksi), mengumpul didalam menjadi abses.

Sumbatan duktus utama kalenjar bartolin menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi kistik. Kalenjar bartolin membesar. Merah, nyeri dan lebih panas dari daerah sekitarnya. Isi dalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat (biasanya akibat infeksi), mengumpul didalam menjadi abses.

Lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Kuman dalam vagina bisa menginfeksi salah satu kelenjar bartolin hingga tersumbat dan membengkak. Jika tak ada infeksi, tak akan menimbulkan keluhan.

Kuman yang berada di sana bisa jalan-jalan ke wilayah lebih dalam, yaitu vagina. Peradangan di vagina ini sering disebut vaginitis, biasanya diikuti rasa nyeri saat bersenggama. Jumlah kuman pun makin lama makin banyak. Dan ketika daya tahan tubuh semakin menurun, kuman-kuman akan makin leluasa menjelajah bagian lain, mulut rahim misalnya, sehingga menimbulkan servisitis. Biasanya, virus yang sering tinggal di daerah mulut rahim adalah human papilloma virus (HPV). Virus inilah yang menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim.

Parahnya, jika terus menjalar, ia juga bisa menimbulkan radang panggul. Radang panggul terjadi jika mikroba sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang bermain di sini biasanya adalah klamedia. "Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran telur dan menyumbat saluran ini. Saluran yang tersumbat ini akan menyebabkan sel telur tak bisa keluar saat pembuahan, dan mengakibatkan kemandulan.

Glandula Bartholini adalah suatu kelenjar yang letaknya di seputar bibir kemaluan (vulva) tepatnya di kiri dan kanan bawah dekat fossa navikulare. Kelenjar Bartholini memiliki diameter lebih kurang 1 cm, terletak dibawah otot konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5 – 2 cm yang bermuara di vulva. Pada koitus, kelenjar bartholini mengeluarkan getah lendir.

Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup bersih dan sehat :

  • Biasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
  • Biasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakan membasuh dari depan ke belakang.
  • Berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, ada penderita radang yang menggunakannya sebelum Anda.
  • Periksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu berkonsultasi dengan dokter kandungan sekalipun belum menikah. Karena keputihan dapat dialami semua perempuan.
  • Hindari mengenakan celana ketat, karena dapat memicu kelembapan. Pilih pakaian dalam dari bahan yang menyerap keringat agar daerah vital selalu kering.
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi. Usahakan agar Anda terhindar dari kegemukan yang menyebabkan paha bergesek. Kondisi ini dapat menimbulkan luka, sehingga keadaan kulit di sekitar selangkangan menjadi panas dan lembap. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.

Cara pencegahan bartolinitis :

  • Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner. Perempuan seringkali salah kaprah. Mereka merasa nyaman jika pakaian dalamnya bersih. Padahal penggunaan pantyliner dapat meningkatkan Kelembapan kulit di sekitar vagina.
  • Alat reproduksi memiliki sistem pembersihan diri untuk melawan kuman yang merugikan kesehatan. Produk pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. Sebaliknya jika digunakan berlebihan bisa berbahaya.
  • Hindari melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika Anda berganti-ganti pasangan, tak gampang mendeteksi sumber penularan bakteri. Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan pola seksual bebas.


unsubscribe from this feed

No comments:

Post a Comment